Konsep Eco-Cultural di KCB kotagede

Kotagede adalah sebuah kota lama yang terletak di Yogyakarta bagian selatan yang secara administratif terletak di kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul. Sebagai kota kuno bekas ibukota Kerajaan Mataram Islam yang berdiri pada tahun 1532 M. Kotagede merupakan daerah budaya dengan banyak peninggalan sejarah yang terlihat dari arsitektur bangunan maupun kehidupan sosial budaya. Sebagai daerah tujuan wisata (DTW) di wilayah Yogyakarta, wisatawan yang berkunjung ke Kotagede tidak hanya terbatas pada wisatawan domestik saja tetapi juga wisatawan mancanegara yang jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun.

Sebagai bagian dari kota Yogyakarta, Kotagede mengalami perkembangan selaras dengan tuntutan yang dibebankan kepada kota Yogyakarta secara makro. Pencanangan Kotadege sebagai kawasan konservasi cenderung menempatkan kawasan tersebut sebagai obyek wisata potensial. Realisasi dan pemanfaatan ringroad selatan serta rencana pengembangan kota Yogyakarta bagian timur juga akan merangsang akumulasi kegiatan dan pengembangan di Kotagede, pengaruh dari perkembangan tersebut dalam hal ini termasuk segala sesuatu yang berhubungan dengan fisik kawasan seperti bentuk dan penampilan bangunan, gubahan masa dan ruang, tata lingkungan dan lain-lain. Hal tersebut, menimbulkan masalah yakni tata ruang dan lingkungan pada pusat kawasan Kotagede menjadi tidak atau kurang memiliki karakter tempat (sense of place) dan kaburnya citra (image) kawasan pada pusat kawasan itu sendiri, yang pada gilirannya dikhawatirkan akan menjadi suatu kawasan urban yang kehilangan jati diri yang selama ini melekat pada kota tersebut.

Sebagai salah satu kawasan yang memiliki potensi besar untuk dapat dikembangkan, diperlukan suatu studi mengenai potensi, masalah, serta pemberian arahan untuk pengembangan kawasan tersebut.

Lap. Pendahuluan  Lap. Antara  Lap. Akhir

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *